Kamis, 05 April 2012

Konsep Promosi Kesehatan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar belakang
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat besar peranannya dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Keberhasilan pembangunan kesehatan harus dari semua sektor, baik swasta maupun rakyat. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat, kemauan hidup sehat, agar tercipta derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Maka dari itu diperlukan sebuah pendekatan pemeliharaan, promosi kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Dalam rangka memajukan derajat kesehatan masyarakat maka diperlukan sebuah strategi promosi kesehatan, khususnya ditujukan kepada masyarakat. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengambil judul Konsep Promosi Kesehatan

1.2    Rumusan masalah
Berdasarkan judul yang saya ambil, maka rumusan masalahnya adalah konsep dari promosi kesehatan, visi dan misi promosi kesehatan, stategi promosi kesehatan, sasaran promosi kesehatan, ruang lingkup promosi kesehatan, metode dan tekhnik promosi kesehatan.

1.3    Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana konsep promosi kesehatan yang ada dalam masyarakat serta hal – hal yang berkaitan dengan promosi kesehatan.

1.4    Manfaat
Manfaat dari penulisan ini adalah:
1.    Agar masyarakat mengetahui konsep promosi kesehatan
2.    Agar masyarakat mengetahui hal – hal yang berkaitan dengan promosi kesehatan (visi dan misi promosi kesehatan, stategi promosi kesehatan, sasaran promosi kesehatan, ruang lingkup promosi kesehatan, metode dan tekhnik promosi kesehatan)



BAB II
ISI
2.1    Pendidikan dan Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan mempunyai dua pengertian, yaitu :
    Pertama, Sebagai bagian dari tingkat pencegahan penyakit.
Tingkat pencegahan penyakit dalam perspektif kesehatan masyarakat menurut Level and Clark :
a.    Health promotion (promosi kesehatan)
b.    Specific protection (perlindungan khusus)
    Contoh : imunisasi
c.    Early Diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan pengobatan segera)
d.    Disability limitation (membatasi atau mengurangi terjadinya kecacatan)
e.    Rehabilitation (pemulihan)
    Kedua, Sebagai upaya memasarkan, menyebarluaskan, mengenalkan kesehatan.
Dari pengertian promosi kesehatan yang kedua ini, maka sebenarnya sama dengan pendidikan kesehatan (health education), karena pendidikan ksehatan pada prinsipnya bertujuan agar masyarakat berperilaku sesuai dengan nilai - nilai kesehatan.

2.2    Promosi Kesehatan dan Perilaku
    Promosi kesehatan sebagai pendekatan terhadap faktor  perilaku kesehatan. Masalah kesehatan masyarakat ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu : factor perilaku dan non perilaku.
Upaya penanggulangan masalah kesehatan masyarakat ada dua faktor :
1.    Upaya penyebaran penyakit menular
-    penyediaan air bersih
-    penyediaan pelayanan kesehatan
-    tempat pembuangan tinja
2.    Upaya intervensi
-    Pendidikan (Education), upaya persuasi atau pembelajaran pada masyarakat agar masyarakat mau melakukan tindakan - tindakan untuk memelihara, dan meningkatkan
-    Paksaan atau tekanan (Coercion), dilakukan kepada masyarakat agar mereka melakukan tindakan - tindakan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
Menurut Lawrence Green (1980), perilaku kesehatan ditentukan oleh 3 faktor utama, yakni :
a.    Faktor predisposisi (Predisposing factors)
    Adalah faktor yang dapat mempermudah terjadinya perilaku pada diri seseorang atau masyarakat, dengan adanya pengetahuan dan sikap seseorang atau masyarakat terhadap apa yang dilakukan.
    Kegiatan promosi kesehatan dalam faktor ini dapat ditujukan dalam bentuk pemberian informasi atau pesan kesehatan dan penyuluhan kesehatan.
b.    Faktor pemungkin (Enabling factors)
    Faktor pemungkin atau pendukng  terjadinya perilaku adalah dengan adanya fasilitas, sarana atau prasarana yang mendukung atau yang menfasilitasi terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat.
    Kegiatan promosi kesehatan yang ditujukan adalah memberdayakan masyarakat melalui pengorganisasian atau pengembangan masyarakat.
c.    Faktor penguat (Reinforcing factors)
    Faktor penguat terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat dapat terwujud dengan adanya tokoh masyarakat, peraturan, undang - undang, surat - surat keputusan dari para penjabat pemerintah pusat atau daerah.
    Kegiatan promosi kesehatan yang dapat ditujukan adalah berupa pelatihan - pelatihan kepada para tokoh masyarakat, baik formal maupun informal. Dan dapat juga dilakukan melalui advokasi terhadap para penjabat formal.

2.3    Visi dan Misi Promosi kesehatan
Promosi kesehatan harus mempunyai misi yang jelas. Yang dimaksud visi dalam hal ini adalah apa yang diinginkan oleh promosi kesehatan sebagai penunjang program kesehatan yang lain. Visi promosi kesehatan tidak lepas dari UU Kesehatan No.23/1992, maupun WHO, yakni meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.
Untuk mencapai visi tersebut perlu upaya upaya yang harus dilakukan yang dinamakan misi. Jadi misi pendidikan kesehatan adalah upaya yang harus dilakukan untuk mencapai misi.
Misi promosi kesehatan secara umum ada 3:
1.    Advokat (Advocate)
Melakukan advokasi berarti melakukan upaya-upaya agar para pembuat keputusan atau penentu kebijakan mempercayai dan meyakini bahwa program kesehatan perlu didukung melalui kebijakan atau keputusan politik.
2.    Menjembatani (Mediate)
Dalam melaksanakn program program kesehatan perlu kerja sama dengan program lain di lingkungan kesehatan. Oleh sebab itu dalam mewujudkan kerja sama, peran promosi kesehatan di perlukan.
3.    Memampukan (Enable)
Memberikan keterampilan kepada masyarakat dengan tujuan agar mereka mampu memelihara dan menigkatkan kesehatan. Example : adanya pendidikan dan pelatihan serta apikasi penerapan teori dengan praktek dalam kehidupan sehari hari seperti : cara bertani, cara bercocok tanam obat trdisional dll.

2.4    Strategi Promosi Kesehatan
Dalam kita mewujudkan visi dan misi kita membutuhkan yang namanya strategi. Strategi itu sendiri cara untuk mrncapai atau mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan secara efektif dan efisien.
Adapun strategi promosi kesehatan itu dibedakan menjadi :
1.    Strategi Global promosi kesehatan menurut WHO 1984
a.    Advokasi (Advocacy)
Berkaitan dengan pendekatan, dan tujuanya adalah agar para pembuat keputusan  mengeluarkan kebikakan antara lain dalam bentuk  uu,peraturan,dll.
b.    Dukungan Sosial (Social support)
kegiatan iniditujukan kepada tokoh masyarakat,baik formal maupun informal. Dan tujuan dari kegiatan di atas adalah agar memperoleh dukungan dari tokoh masyarakt,dan tokoh agama.
c.    Pemberdayaan masyarakat (Empowerment)
kegiatan ini ditujukan kepada masyarakat langsung sebagai sasaran primer atauutama promosi kesehatan.dan tujuanya adalah agar masyarakat memiliki kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Dapat diwujudkan dengan berbagai macam kegiatan misalnya penyuluhan kesehatan, pengorganisasian dan pembangunan masyarakat dalam bentuk, misalnya : koperasi, dan pelatihan keterampilan dalam rangka peningkatkan pendapatan keluaraga (menjahit, beternak dan sebagainya)
2.    Startegi Promosi Kesehatan berdasarkan Piagam Ottawa (Ottawa Charter)
Adanya beberapa strategi  yang dikelompokan menjadi 5 butir :
a.    Kebijakan berwawasan kesehatan (Healty public policy)
Kegiatan ini ditunjukan kepada para pembuat keputusan sehingga dikeluarkan kebijakan yang berwawasan kesehatan,berarti  bahwa setiap kebijakan pembangunan harus di pertimbangkan baik dan buruknya.
b.    Lingkungan yang mendukung (Reorient health service)
Kegiatan yang berfungsi dalam jaringan kemitraan dan suasana yang mendukung,dan ditunjukan kepada pemimpin organisasi masyarakat.kegiatan ini pula diharapkan memperhatikan baik dan buruknya.
c.    Reorientasi pelayanan kesehatan (Reorient health  service)
kesehatan masyarakat bukan hanya masalah pihak pemberi pelayanan,baik pemerintah maupun swasta saja, adnya pembentukan pemberdayaan masyarakat dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan mulai dari terbentuknya LSM yang peduli kesehatan,baik dalam bentuk pelayanan maupun bantuan bantuan teknis(pelatihan)sampai dengan upaya sendiri
d.    Keterampilan individu (Personal skill)
Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat yang terdiri dari kelompok, keluarga, individu. Oleh sebab itu kesehatan masyarakat terwujud apabila kesehatan kelompok mampu meningkatkan keterampilan dalam setiap  anggota agar mampu mencegah penyakit.
e.    Gerakan masyarakat (Community actiontan)
Telah disebutkan diatas bahwa kesehatan masyarakat adalah perwujudan kesehatan kelompok,keluarga dan individu. Dengan kata lain meningkatkan kegiatan-kegiatan masyarakat dalam mengupayakanpeningkatan kesehatan mereka sendiri adalah wujud dari gerakan masyarakat (Community action).

2.5    Sasaran Promosi Kesehatan
Tujuan akhir atau visi promosi kesehatan adalah kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatan kesehatan mereka sendiri. Sasaran utama promosi kesehatan ini adalah masyarakat.
Berdasarkan pentahapan upayapromosi kesehatan ini,makasasaran dibagi menjadi 3:
1.    Sasaran primer  (Primary target)
Masyarakat umumnya menjadi sasaran langsung segala upaya pendidikan atau promosi kesehatan, sasaran ini dapat dikelompokkan  menjadi: kepala keluarga untuk masalah umum,ibu hamil dan menyusui untuk masalah KIA (kesehatan ibu dan anak),dll.upaya promosi ini sejalan  dengan strategi pemberdayaan masyrakat (empowerment).
2.    Sasaran sekunder (Secondary target)
Sasaran sekunder ini adalah tokoh masyarakat,tokoh agama,dll.tokoh-tokoh tersebut diharapkan mampu  mampu memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat  disekitarnya.para tokoh masyarakat ini akan memberikan contoh perilaku sehat bagi masyarakat sekitarnya. Upaya promosi ini sejalan  dengan dukungan sosial (sosial support).
3.    Sasaran tersier (Tertiary target)
Sasaran tersier promosi kesehatan adalah para pembuat keputusan atau penentu kebijakan  di tingkat pusat maupun daerah.  Kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok ini  akan mempunyai dampak terhadap perilaku tokoh masyarakat (sasaran sekunder), dan juga kepada masyarakat  umum (sasaran primer). Upaya promosi ini sejalan dengan strategi advokasi (advocacy).


2.6    Ruang Lingkup Promosi kesehatan
Cakupan Promosi kesehatan ada dua dimensi, yakni :
a)    Dimensi aspek pelayanan kesehatan
b)    Dimensi tatanan (setting) atau tempat pelaksanaan  promosi kesehatan
1.    Ruang Lingkup Berdasarkan Aspek Kesehatan
a.    Promotif
b.    Preventif
c.    Kuratif
d.    Rehabilitatif
Ruang lingkup pendidikan /promosi kesehatan juga dikelompokkan jadi dua, yaitu :
a.    Promosi kesehatan pada aspek promotif
Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah kelompok orang sehat. Selama ini kelompok orang sehat kurang mendapat perhatian dalam upaya kesehatan masyarakat. Orang sehat di  suatu komunitas sekitar 80-85% dari populasi. Dalam hal ini pendidikan kesehatan perlu ditingkatkan. Oleh sebab itu, meskipun sudah dalam kondisi sehat perlu peningkatan kesehatan.
b.    Promosi kesehatan pada aspek pencegahan dan penyembuhan
1)    Pencegahan tingkat pertama (Primary prevention)
Sasaran promosi kesehatan ini adalah kelompok masyarakat berisiko tinggi (high risk). Misalnya, kelompok ibu hamil dan menyusui,kelompok perokok, dll. Tujuannya agar mereka tidak jatuh sakit atau terkena penyakit.
2)    Pencegahan tingkat kedua (Secondary prevention)
Sasaran promosi ini adalah para penderita penyakit kronis, misalnya asma, diabetes melitus, dll. Tujuannya adalah agar penderita mampu mencegah penyakitnya menjadi lebih parah.
3)    Pencegahan tingkat tiga (Tertiary prevention)
Sasaran promosi ini adalah kelompok pasien yang baru sembuh (recovery) dari suatu penyakit. Tujuannya adalah agar mereka segera pulih kesehatannya. Selain itu juga mengurangi kecacatan seminimal mungkin (rehabilitasi).
2.    Ruang Lingkup Promosi Kesehatan  Berdasarkan Tatanan Pelaksanaan
Berdasarkan tatanan atau (setting). Maka ruang lingkup promosi  kesehatan ini dapat dikelompokkan  menjadi :
a.    Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga)
Keluarga adalah unit masyarakat terkecil. Masyarakat sehat dimulai dalam keluarga. Di dalam keluarga maka akan terbentuk perilaku dalam masyarakat. Orang tua merupakan sasaran utama  dalam proses ini. Karena orang tua peletak dasar perilaku  kesehatan bagi anak-anak.
b.    Promosi kesehatan pada tatanan sekolah
Sekolah,terutama guru pada umumnya  lebih dipatuhi oleh murid-muridnya. Lingkungan sekolah sangat berpengaruh  terhadap perilaku sehat anak-anak(murid). Kunci pendidikan di sekolah adalah guru.
c.    Promosi kesehatan di tempat kerja
Tempat kerja adalah tempat orang dewasa memperoleh nafkah untuk keluarga. Lingkungan kerja yang sehat akan mendukung kesehatan pekerja dan menghasilkan produktifitas tinggi. Pemilik, pemimpin, termasuk, perkantoran  merupakan sasaran promosi kesehatan. Sehingga mereka peduli terhadap kesehatan para pekerjanya dan mengembangkan unit kesehatan di tempat kerja.
d.    Promosi di tempat- tempat umum
Tempat umum ini mencakup pasar, terminal bus, dll. Tempat umum yang sehat tidak hanya terjaga kebersihannya tetapi harus dilengkapi fasilitas kesehatan  dan sanitasi. Sasaran promosi utama adalah para pengelola tempat-tempat umum. Agar mereka melengkapi tempat-tempat umum dengan fasilitas  yang dimaksud, disamping itu mereka melakukan himbauan kebersihan dan kesehatan bagi pemakai atau masyarakat.melalui poster, pengeras suara,dll.
e.    Fasilitas pelayan kesehatan
Fasilitas ini mencakup rumah sakit (RS), puskesmas, dll. Kadang rumah sakit atau puskesmas tidak menjaga kebersihannya. Kadang fasilitas tersebut kotor, bau, dll. Oleh sebab itu pimpinan fasilitas kesehatan menjadi sasaran utama promosi kesehatan. Bertanggung jawab atas terlaksananya pendidikan atau promosi kesehatan. Beberapa rumah sakit telah mengembangkan unit pendidikan (penyuluhan) tersendiri yang disebut PKMRS (Penyuluhan /Promosi Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit).
3.    Ruang Lingkup Berdasarkan Tingkat Pelayanan
Berdasarkan dimensi tingkat pelayanan kesehatan, promosi kesehatan dapat dilakukan  berdasarkan lima tingkat pencegahan ( five levels of prevention) dari Leavel and Clark.
a.    Promosi kesehatan (Health promotion)
Promosi kesehatan ini diperlukan misalnya dalam hal peningkatam gizi, kebiasaan hidup, dll.
b.    Perlindungan khusus (Spesifik protection)
Imunisasai sebagai bentuk pelayanan khusus, promosi kesehatan ini sangat diperlukan di negara berkembang. Kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasai sebagai perlindungan terhadap penyakit bagi orang dewasa maupun anak-anak.
c.    Diagnosis dini dan pengobatan segera (Early diagnosis and p
d.    rompt treatment)
Rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit. Sering kali penyakit dalam masyarakat sulit terdeteksi. Kadang masyarakat tidak mau diperiksa atau diobati penyakitnya, sehingga masyarakat tidak memperoleh pelayanan kesehatan yang layak. Promosi kesehatan sangat diperlukan dalam tahap ini.
e.    Pembatasan cacat (Disability limitation)
Kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan  dan penyakit, sering kali masyarakat tidak melanjutkan pengobatan secara tuntas. Pengobatan yang  tidak layak dan tidak sempurna mengakibatkan  yang bersangkutan menjadi cacat. Promosi kesehatan sangat diperlukan pada tahap ini.
f.    Rehabilitas (Rehabilitation)
Setelah sembuh dari penyakit kadang orang  menjadi cacat. Untuk memulihkannya diperlukan pelatihan tertentu. Kadang merasa malu untuk kembali dalam masyarakat. Sering kali masyarakat tidak mau menerima mereka lagi sebagai anggota normal. Maka promosi tidak hanya diberikan pada orang cacat, tetapi juga masyarakat.

2.7    Metode Dan Teknik Promosi Kesehatan
    Metode dan teknik promosi keshatan adalah kombimasi antara cara-cara atau mtode serta alat bantu atau media yang di gunakan dalam setiap pelaksanaan peromosi kesehatan.
Berdasarkan sasaran nya,metode dan teknik peromosi kesehatan di bagi menjadi 3 (tiga) yaitu:
1.    Metode promosi keshatan individual
    Metode ini digunakan apabila antara promotor kesehatan dan sasaran atau kliennya dapat berkomunikasi langsung, baik bertatap muka maupun melalui sarana komunikasi, misalnya telepon. Dengan metode ini antara petugas kesehatan dengan klien dapat berdialog dan saling merespon. Dalam metode ini yang terkenal adalah councelling.
2.    Metode promosi kesehatan kelompok
    Metode ini digunakan untuk sasaran kelompok. Metode promosi kesehatan kelompok dibedakan menjadi dua, yaitu :
-    Kelompok kecil, misalnya : diskusi kelompok, metode curah pendapat, bola salju, bermain peran, metode permainan simulasi.
-    Kelompok besar, misalnya : Metode ceramah dengan atau tanpa Tanya jawab, seminar, loka karya.
3.    Metode promosi kesehatan massa
    Metode ini digunakan apabila sasran promosi kesehatan adalah massal atau publik. Metode dan teknik promosi kesehatan untuk masa yang sering digunakan adalah :
-    Ceramah umun, misalnya dilapangan terbuka atau tempat - tempat umum.
-    Penggunaan media massa elektronik, seperti radio dan telefisi dalam bentuk sandiwara, talk show, dialog interaktif, simulasi, spot.
-    Penggunaan media cetak, seperti Koran, majalah,buku, leaflet, selebaran, poster dalam bentuk artikel, tanya jawab, komik.
-    Penggunaan media di luar ruang, misalnya : billboard, spanduk, umbul - umbul.





BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
    Teori dasar promosi kesehatan merupakan pondasi atau acuan dalam melakukan promosi atau penyuluhan serta pendidikan kesehatan pada masyarakat supaya bisa mewujudkan kesehatan yang optimal baik bagi individu maupun kelonpok. Dilihat dari sifatnya,upaya untuk mewujudkan kesehatan tersebut dapat dilihat dari dua aspek yaitu pemeliharaan kesehatan dan peningkatan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan mencakup dua aspek, yaitu pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan setelah sembuh dari sakit, Sedangkan peningkatan kesehatan mencakup dua aspek juga, yaitu pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.
    Konsep dasar promosi kesehatan ini meliputi: Promosi kesehatan dan perilaku , promosi kesehatan , visi dan misi promosi kesehatan , strategi promosi kesehatan , sasaran promosi kesehatan , ruang lingkup promosi kesehatan , metode dan tekhnik promosi kesehatan.

3 komentar: